
Definisi Ukhuwah Islamiyahdan Dasar Perintah Ukhuwah
Definisi Ukhuwah
Secara Bahasa Ukhuwah Islamiyah berarti Persaudaraan Islam. Adapun
secara istilah ukhuwah islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual yang
dikaruniakan Allaah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang
menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa
saling percaya terhadap saudara seakidah. Dengan berukhuwah akan timbul
sikap saling menolong,saling pengertian dan tidak menzhalimi harta
maupun kehormatan orang lain yang semua itu muncul karena Allaah semata.
Dalil bahwa ukhuwah merupakan karunia Allaah adalah Firman-nya :
واَعْتصِمُواْ بِحَبْلِ الله جَمِيْعًا وَلاَ تَفَـرَّقوُا
وَاذْ كـُرُو نِعْمَتَ الله عَلَيْكُمْ إٍذْكُنْتُمْ أَعْـدَاءً فَأَلَّفَ
بَيْنَ قُلـُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allaah dan
janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas
kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan
antara hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara.” (QS. Ali Imran [3]: 103).
وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ
لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ
قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمً
“Dan (Dia-lah) yang mempersatukan hati orang-orang yang beriman. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allaah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Anfal [8]: 63).
Kenikmatan ukhuwah karena Allaah yang berlandaskan iman dan takwa inilah yang akan kekal sampai hari akhir. Firman-Nya :
الاٌّخِلاَءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagian yang
lain, kecuali orang yang bertakwa.” (QS. Az Zukhruf [43]:67).
Dasar Perintah Ukhuwah
Diantara dasar wajibnya menggalang ukhuwah islamiyyah adalah firman Allaah :
إِنَّمَا الْمًؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu,
damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah
supaya kalian mendapatkan rahmat.” (QS al-Hujurat [49]: 10).
Juga sabda Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wasallam :
لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا
“Kalian tidak masuk surga hingga kalian beriman dan belum sempurna
keimanan kalian hingga kalian saling mencintai...” (HR. Muslim).
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ
“Jauhilah prasangka buruk karena prasangka buruk adalah pembicaraan yang paling dusta.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab an-Nikah, Bab La Yakhthub ala Khithbah Akhihi, 9/198, no. 5143; dan Muslim, Kitab al-Birr, Bab Tahrim Zhulmi al-Muslim, 4/1987, no. 2563 dan 2564).
إِيَّاكُم وَالظَّنَّ فَإِنَّ
الظَّنَّ أَكْذَ بٌ الْحَدِ يثِ ولَا تَحَسَّسُوا ولَا تَجَسَّسُوا وَلَا
تَحَا سَدُ وا وَلاَ تَدَ ابَرُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا عِبَادَ
اللهِ إِخْوَانًا
“Jauhilah prasangka, karena prasangka itu ucapan yang paling dusta.
Janganlah kalian mencari-cari aib orang lain, juga janganlah saling
mendengki, membenci, atau memusuhi. Jadilah kalian hamba-hamba Allaah
yang bersaudara.” (HR. Bukhari : 5604).
إِنَّ الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Sesungguhnya perumpaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya laksana
bangunan kokoh, yang saling menguatkan satu dengan lainnya.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, sebagian menguatkan
sebagian lainnya.” (HR. Bukhari, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ahmad).
Dalam Hadits Nukman bin Basyir disebutkan :
مَثَلُ
الْمُؤْ مِنِينَ فِى تَوَ ادَّهِمْ وَ تَرَاحُمِهِمْ وَ تَعَاطُفِهِمْ
مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌتَدَاعَى لَهُ سَا ئِرُ ا
لْجَسَدِ بِا لسَّهَرِ وَا لْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, saling
mengasihi, dan saling menyayangi adalah bagaikan satu jasad, jika salah
satu anggotanya menderita sakit, maka seluruh jasad juga merasakan
(penderitaannya) dengan tidak bisa tidur dan merasa panas.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Dalam Hadits Ibnu Umar radliyallaahu 'anhu :
مَنْ
نَفَّسَ عَنْ مُؤْ مِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الُّدْنَيَا نَفَّسَ اللهُ
عَنْهُ كُرْ بَةً مِنْ كُرْبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى
مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الُّدْنَيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ
سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الُّدْنَيَا وَالآخِرَةِ وَ لله فِى
عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى أَخِيَهِ
“Barangsiapa yang melonggarkan (menghilangkan) satu kesukaran seorang
mukmin dari kesukaran-kesukaran dunianya, maka Allaah akan menghilangkan
satu kesukaran dari kesukaran-kesukaran dia pada hari kiamat.
Barangsiapa yang memberikan kemudahan pada orang yang kesulitan, maka
Allaah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat, dan
barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allaah akan menutupi
aibnya di dunia maupun di akhirat. Dan Allaah senantiasamenolong seorang
hamba selama hamba itu selalu menolong saudaranya.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar