Kamis, 05 November 2015

WAWANCARA




LAPORAN HASIL WAWANCARA
USAHA TERNAK TELUR PUYUH












 










Disusun oleh          :                
                             1) Aprilia  Cipta  Ningtyas               (05)
                              2) Evi  Diana  Rosita                         (14)
                              3) Muhammad  Faishal  Asy’ari   (23)
                              4) Muhammad  Hazairin  Zain  M(24)

Kelas                           :  XI-IA-06

SMA NEGERI 3 BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

                                       Usaha Ternak Telur Puyuh

Pelaksanaan              
            Hari ,Tanggal              : Kamis, 17 September 2015
            Waktu                                     : 15.15 – 16.00
            Tempat                        : Pulon, Malangan,Tulung,  Katen
            Narasumber                 : Bapak Ahmad Edris
            Profesi                         : Wirausaha
            Alamat                        :  Pulon, RT05/RW02, Malangan, Tulung, Klaten.

Hasil Wawancara

Faishal             :” Asalamu’alaikum Wr.wb”
Bp. Edris         :” Wa’alaikum salam Wr.wb”
Faishal             :” Maaf kami dari SMA N 3 BOYOLALI mendapat tugas wawancara dari ibu guru, dan kami memilih bapak sebagai narasumber kami. Untuk itu apakah bapak dapat meluangkan waktunya utuk kami wawancarai sebentar?”
Bp. Edris         :”Ya saya bisa membantu. wawancara ini, tapi saya hanya bisa membantu yang berkaitan dengan hal yang saya miliki dan apa yang saya punyai.”
Faishal             :” Sebelumnya, dapatkah bapak mengutarakan tentang biografi bapak?”
Bp. Edris         :” Ya terima kasih adik-adik. Perkenalkan nama saya Edris Edris, alamat saya Pulon, Malangan, Tulung, Klaten. Kemudian untuk usia saya 50 tahun dan saya mempunyai pekerjaan sebagai seorang wirausaha.”
Faishal             :” Ya terima kasih pak. Usaha apa yang bapak miliki sekarang ini?”
Bp. Edris         :” Untuk sementara ini usaha saya yang  sebagai acuan hidup atau pedoman  saya dalam berusaha ini adalah memelihara puyuh.”
Faishal             :” Sejak kapan bapak mulai memelihara puyuh?”
Bp. Edris         :” Ya kira-kira tahun 2000-an  saya  sudah berprofesi  sebagai peternak telur puyuh.”
Evi                   :” Apa alasan bapak memilih berbisnis dengan ternak telur puyuh?”
Bp. Edris         :” Ya karena kita mencari pekerjaan terlalu sulit, saya mempunyai prinsip bahwa  kalau jadi PNS terlalu sulit dan jika ingin menjadi pengusaha yang besar juga sangat sulit, maka saya memilih jalan pintas memelihara puyuh untuk memenuhi kebutuhan.”
Aprilia             :” Apa tujuan  awal bapak saat memulai usaha dengan ternak telur puyuh?”
Bp. Edris         :” Tujuan awal yang jelas saya sudah berkeluarga jadi tujuan saya adalah untuk menghidupi keluarga. Pada prinsipnya saya sebagai kepala keluarga  harus memenuhi dan menghidupi keluarga saya.”
Evi                   :” Berapa modal awal bapak saat berternak puyuh?”
Bp. Edris         :” Kalau saat itu masanya sudah masa sesi ekonomi jadi nilai ekonomi sudah merosot. Jadi untuk 1 ekor puyuh sudah  Rp 1.500,- dan juga untuk pembuatan kandangnya sudah Rp 125.000,-.  Serta untuk makan puyuhnya sudah Rp 160.000,-. Jadi modalnya lumayan cukup banyak.”
Zain                 :” Berapa jumlah puyuh yang bapak miliki?”
Bp. Edris         :” Ya. Untuk diawal-awal saya memiliki 1000 ekor puyuh. Tapi setelah saya pikir 1000 ekor puyuh mungkin hanya untuk jajan anak, maka saya sedikit demi sedikit menabung untuk menambahkan jumlah puyuh yang saya miliki.”
Faishal             :” Berapa jumlah puyuh  per-satuan kandang?”
Bp. Edris         :” Ya perkandang  dari 1 set kandang, terdapat 5 kandang dan 1 kandangnya terdapat 25-30 ekor puyuh. Jadi jumlah dalam 1 set kandang kurang lebih 125 ekor puyuh.”
Faishal             :” Bagaimana cara merawat puyuh-puyuh tersebut?”
Bp. Edris         :” Kalau cara merawatnya cukup mudah, yang penting kita bisa memberinya makan dan minum. Terus untuk  perawatan lebih lanjut kita menggunakan semprot untuk menghilangkan kutu-kutu. Terus untuk minumannya jika kita punya uang lebih biaanya saya menambahkannya sebuah vitamin. Terus untuk makanannya kita mengabilnya dari pabrik yang langsung dikonsumsikan ke puyuh.”
Aprilia             :” Apakah jika dikasih vitamin jenis nya juga sama atau berbeda?”
Bp. Edris         :” Kalau vitamin itu sama jenisnya. Vitamin ini biasanya ditambahkan untuk memperkuat stamina tubuh  dan agar dapat menstabilkan telur. Justru yang dikasih vitamin itu, puyuh yang sedang masa bertelur agar telurnya stabil.”
Zain                 :” Apa jenis makan puyuh ini, apakah masih ditambah bahan kimia lainnya?”
Bp. Edris         :” Jenis makanannya ini sebelum berproduksi kita menggunakan jenis BR, kemudian apabila sudah bertelur begini ini sudah ada asupan makanan sendiri namanya makanan khusus puyuh setelah bertelur.”
Evi                   :” Berapa umur puyuh dari awal sampai bertelur ?”
Bp. Edris         :” Umur puyuh dari awal sampai bertelur kira-kira 45 hari sudah mulai berproduksi tapi kebanyakan selama 2 bulan.”
Faishal             :” Kapan waktu memberikan makan dan minum pada puyuh?”
Bp. Edris         :” Untuk makanan dan minuman kami memberinya selama 2 kali sehari, yakni  pagi hari sekitar jam 06.00 dan di sore hari sekitar jam 15.30  menjelang ashar. Dan kita memberinya lagi besok pada pagi dikemudian hari.”
            Evi                   :”Berapa jumlah telur puyuh yang dihasilkan dalam satu minggu, pak ?”
Bp. Edris         :”Kalau dalam satu minggu saya tidak menghitungnya. Saya biasanya     menghitungnya dalam harian. Dari satu set kandang yang berisi 125 ekor puyuh biasanya dihasilkan sekitar 80-an telur puyuh setiap kandangnya.
            Faishal             :” Pada jam berapa telur-telur puyuh tersebut diambil dari kandangnya?”
Bp. Edris         :”Kalau untuk pengambilan telur saya dalam sehari hanya sekali, tapi teman-teman yang lain mengambilnya 2 kali dalam sehari. Saya biasanya mengambil telur-telur ini di sore hari sekitar setelah sholat ashar, dengan tujuan agar telur tersebut tidak cacat kerena biasanya puyuh tersebut bertelur pada sore hari.”
            Evi                   :”Berapa harga telur ketika hendak dijual, pak?”
Bp. Edris         :”Kalau harga telur 1 butir sekitar Rp 250,- dan biasanya dijual dalam kardus dan dalam 1 kardus terisi oleh 750 butir telur dan harga 1 kardus telur tersebut sekitar Rp 160.000,-.”
Zain                 :”Apakah cuaca dapat mempengaruhi pertumbuhan telur puyuh?”
Bp. Edris         :”Oh jelas. Cuaca sangat mempengaruhi stabilitas telur puyuh, karena kalau biasanya cuaca sedang dingin, puyuh-puyuh juga akan terganggu saat bertelur. Tapi kalau cuacanya panas maka hasil telur puyuhnya juga akan stabil. Jadi cuaca sangat mempengaruhi kestabilan telur.”


Faishal             :”Apakah bapak sendiri pernah mengalami sebuah kerugian?”
Bp. Edris         :”Oh yang namanya usaha untung dan rugi pasti akan mengalami. Dulu pernah, waktu itu saya belum mengetahui secara benar cara merawat puyuh dengan baik akhirnya terkena flu burung dan 1000 puyuh kami hampir habis semua.”
            Faishal             :”Bagaimana cara bapak mengatasi kerugian tersebut ?”
Bp. Edris         :”Cara mengatasi hal seperti ini dari pihak Peternakan cuma memberi sebuah antisipasi (preventif). Tapi kalau saya menggunakan sebuah tungku yang berisi serbuk kayu kemudian saya bakar. Ini merupakan wujud antisipasi saya, tapi disamping itu saya juga antisipasi dengan obat-obatan untuk mengantisipasi adanya berbagai kerugian.”
            Aprilia             :”Berapa omset ternak telur puyuh ini dalam satu bulan?”
Bp. Edris         :”Kalau satu bulan mungkin tidak pasti. Saya dalam satu hari dapat menghasilkan ±1000 telur puyuh dan makanannya itu dalam satu hari menghabiskan 2 dus lebih dan harga satu dusnya kurang lebih Rp 165.000,-. Sedangkan makanan dari pabrik sendiri sekitar Rp 185.000,-.. Jadi omset satu bulan tidak pasti jumlahnya.”
            Zain                 :”Kapan bapak membakar serbuk kayu pada tungku tersebut?”
Bp. Edris         :”Kita biasanya membakar itu sekitar jam 05.30 sore sebulum magrib. Ini kita lakukan untuk mengantisipasi udara malam hari yang siangnya panas dan di malam harinya dingin. Agar suhu dalam ruangan ini tetap hangat serta telurnya dapat stabil.”
            Faishal             :”Apa bahan yang dibakar pada tungku ini pak?”
Bp. Edris         :”Oh yang dibakar ini namanya serbuk kayu. Itu berasal dari kayu yang di gergaji maka akan menghasilkan serbuk kayu. Kira-kira dalam satu malam cukup untuk menghangatkan ruangan ini.”
            Evi                   :”Apakah serbuk kayu ini milik bapak sendiri atau bapak beli?”
Bp. Edris         :” Oh ya beli. Beli di tukang kayu, tapi kalau boleh saya minta dari tetangga kalau tidak boleh, ya saya beli.”
Evi                   :”Apakah bapak dalam merawat ternak puyuh ini membutuhkan bantuan orang lain untuk membantu bapak?”
Bp. Edris         :”Kalau bantuan bisa saja saya membutuhkannya. Saya juga melihat kondisi kalau saya lagi dirumah saya bisa laksanakan sendiri tapi kalau saya lagi pergi biasannya ibu yang membantu saya seperti memberi makan, minum dan mengambil telur.”

            Faishal             :”Apakah anaknya juga pernah membantu bapak?”
Bp. Edris         :”Ya anaknya itu kadang-kadang, kalau sadar juga bantu kalau nggak saya saya maklumi tapi saya juga menyadari kalau anak saya mungkin juga sudah capek dengan tugas yang banyak dari sekolah.”
            Zain                 :”Apakah kotoran puyuh ini dapat dimanfaatkan pak?”
Bp. Edris         :”Oh, kotoran puyuh ini dapat dimanfaatkan dalam pertanian seperti halnya di daerah cepogo itu sangat bermanfaat. Misalnya dalam hal sayuran,  ini bisa sebagai pupuk dan sangat cocok untuk tanaman.”
Aprilia             :”Bagaimana cara membersihkan kandang tersebut, dan setiap hari apa, itu dibersihkan?”
Bp. Edris         :” Untuk kandang ini hanya dibersihkan kotorannya saja. Biasanya 2 hari sekali dengan cara mengambil papan bawah puyuh kemudian dibersihkan menggunakan sekop, kotoran dari papan tersebut kemudian dimasukkan ke karung, itu sudah cukup.”
Faishal             :”Apakah bapak mempunyai keinginan untuk menambah usaha ternak  puyuh-puyuh ini?”
Bp. Edris         :”Kalau keinginan ada tapi modalnya juga cukup lumayan banyak. Tapi untuk saat ini modal 1 ekor puyuh sudah Rp 2.300-, dalam umur satu minggu, belum harga makanannya.”
            Faishal             :”Dalam kondisi yang seperti ini apakah masih ada gangguan lain?”
Bp. Edris         :”Kalau seperti ini ada gangguan dari hewan seperti tikus, dalam hal ini tikus dapat memakan telur sekaligus puyuh itu sendiri. Terkadang dari ventilasi rumah juga terdapat kucing yang dapat masuk memakan puyuh dan juga telurnya.”
            Evi                   :”Apakan puyuh yang masih kecil digabung menjadi satu tempat?”
Bp. Edris         :”Oh kalau puyuh yang masih kecil kita pisahkan tempatnya dengan puyuh yang sudah besar. Jika sudah besar baru kita gabungkan dengan puyuh yang lainnya kira-kira telah berumur 1 tahun. Dengan tujuan telurnya menjadi stabil.”
            Aprilia             :”Berapa usia puyuh-puyuh tersebut ketika bertelur?”
Bp. Edris         :”Kalau usia produktif itu bisa mencapai 1 tahun. Kalau saya biasanya dari usia 2 bulan sampai 1 tahun dapat memproduksi telur. Kalau dalam 1 kandang terdapat puyuh yang sudah tua berarti itu menandakan akan bertelur.”

            Zain                 :”Apakah daging puyuh ini enak untuk dimasak?”
Bp. Edris         :”Oh enak sekali. Ini justru menjadi makanan favorit anak muda saat nongkrong di pinggir jalan. Biasanya anak muda desa kami sangat tertarik,  biasanya saat puyuh berumur 1 tahun atau lebih, saat itu daging puyuh masih terasa lezat.”
            Evi                   :”Pernahkah keluarga bapak memasak sendiri daging puyuh ini?”
Bp. Edris         :”Oh tentu pernah. Kalau telur puyuh sendiri sering keluarga saya memasaknya. Dan untuk dagingnya juga pernah karena saya tadi dapat bercerita karena saya juga mempunyai pengalaman memasaknya.”
Faishal             :”Kami rasa cukup pertanyaan-pertanyaan dari kami dan kami telah dapat banyak belajar dari bapak cara berternak telur puyuh. Serta bapak telah menjawab rasa penasaran kami terhadap puyuh atas usaha bapak.”
Bp. Edris         :”Oh ya. Kalau mas dan mbk menerima dengan puas atas jawaban dari saya dan  tidak dapat berbicara banyak, saya hanya bisa membantu  itu. Jika kalian membutuhkan jawaban secara detail saya siap membantu kalian.”
Faishal             :”Sekali lagi kami berterima kasih atas bantuan bapak dalam menyelesaikan tugas wawancara kami yang diberikan oleh ibu guru dan kami minta maaf telah mengganggu waktu istirahat bapak.”
Bp. Edris         :”Oh ya. Saya juga senang dapat membantu kalian dalam belajar saya do’akan kalian semua menjadi anak yang teladan dan sukses semua.”
            Semua                         :”Amin!Amin! ( berjabat tangan)
            Semua                         : “Asallamu’alaikum Wr.wb”
            Bp. Edris         : ” Wa’alaikum salam Wr.wb”
             







Rangkuman Hasil Wawancara
                        Pak Ahmad Edris merupakan seorang pengusaha ternak telur puyuh yang sudah memulainya sejak tahun 2000. Awalnya pak Edris mempunyai 1000 ekor puyuh tapi lama kelamaan puyuh tersebut bertambah banyak menjadi 1.500 ekor puyuh. Ini bertujuan untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. Puyuh-puyuh tersebut dimasukkan dalam 1 set kandang dan dalam dalam 1 set kandang terdapat 5 buah kandang dimana dalam setiap kandang terdiri atas 25 ekor puyuh. Kandang puyuh biasanya dibersihkan selama 2 kali dalam sehari.  Puyuh-puyuh tersebut diberi makan dan minum selama 2 kali dalam sehari. Makanan puyuh tersebut dapat berupa BR dan biasanya minumannya ditambah dengan vitamin untuk menstabilkan telur yang di hasilkan.                                              Dalam usaha ini masih terdapat beberapa kendala yaitu adanya perubahan cuaca, karena perubahan cuaca sangat berperan dalam pertumbuhan telur. Dalam sehari dapat mengasilkan telur puyuh 80 butir dalam setiap kandangnya. Jadi penghasilan yang didapat cukup lumayan karena harga 1 butir puyuh Rp 250,- dan biasanya saat dijual telur puyuh di kemas dalam kardus yang berisi 750 butir telur puyuh dan harganya Rp 160.000,- tapi dalam hal ini juga ada hal lain yakni sebuah kerugian, yaitu pernah terjadi flu burung dan menyebabkan hampir semua puyuh mati. Pak Edris biasanya membakar serbuk kayu pada tungku untuk menghangatkan suhu ruangan kandang puyuh. Kotoran puyuh itu sendiri sangat bermanfaat dalam hal bercocok tanam, karena itu dapat mensuburkan tanaman terutama sayuran.                                                                         Dalam hal ini puyuh juga mempunyai usia produktif yakni mencapai 1 tahun. Jika sudah 1 tahun puyuh tersebut sudah siap dan sudah sangat matang untuk bertelur. Dan biasanya usia sedemikian ini merupakan usia puyuh yang sudah cukup lumayan tua jadi harus dipisahkan dengan usia puyuh yang masih muda. Selain telur puyuh yang dapat dimasak, daging puyuh sendiri juga sangat lezat untuk dimasak justru ini menjadi makanan favorit anak remaja saat ini. Terutama di daerah Malangan, Klaten, karena daging puyuh yang masih bertelur sekali, merupakan daging puyuh yang matang yang masih lezat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar